Jumat, 20 April 2012

KEWAJIBAN LANCAR DAN KONTIJENSI

Kewajiban (hutang) adalah kemungkinan pengorbanan masa depan dari manfaat ekonomi yang timbul dari kewajiban sekarang dari kesatuan tertentu untuk mentransfer aktiva atau jasa produktif ke kesatuan lain dimsa yang akan datang sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu.

Ada 3 karakteristik dari kewajiban :
  1. Merupakan kewajiban sekarang yang diikuti dengan penyelesaian keungkinan transfer masa depan atau penggunan kas, barang dan jasa.
  2. Harus mempunyai kewajiban yang tidak dapat dihindarkan.
  3. Transaksi atau kejadian lain yang menibulkan kewajiban itu harus telah terjadi.
Jenis-jenis kewajiban lancar:
  • Hutang usaha 
  • Wesel bayar  
  • Jatuh tempo berjalan hutang jangka panjang 
  • Kewajiban jangka pendek yang diharapkan akan didanai kembali
  •  Hutang deviden
Berdasarkan tanggal pembayaan, kewajiban dibagi menjadi 2, yaitu: 
  1. Kewajiban Lancar
  2. Kewajiban Jangka Panjang
KEWAJIBAN LANCAR (HUTANG LACAR)
Kewajiban Lancar adalah kewajiban yang pelunasannya dharapkan menggunakan sumber daya yang digolongkan sebagai aktiva lancar atau menimbulkan hutang lancar lainnya yang jatuh tempo dalam waktu yang tidak lebih dari 1 tahun.

Kewajiban lancar dalam neraca biasanya terdiri dari:
  • Pinjaman jangka pendek dari bank
  • Utang usaha
  • Utang pajak
  • Biaya yang masih harus dibayar
  • Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo
  • Panjar yang diterima
  • Utang lain-lain
Penilaian Kewajiban Lancar
Secara teoritis, hutang lancar diukur sebesar nilai sekarang (present value) dari kas yang diperlukan untuk melunasi hutang tersebut. Bila utang diukur dengan nilai sekarang berarti telah diperhitungkan nilai waktu dari uang. Karena perbedaan antara nilai sekarang dan nilai jatuh tempo utang lancar tidak begitu besar, maka di dalam praktek hutang lancar dilaporkan sebesar nilai jatuh tempo.

Hutang Dagang
Hutang merupakan kebalikan dari piutang, yaitu sejumlah dana yang dipinjam oleh perusahaan dalam bentuk barang atau jasa yang digunakan untuk membiayai kegiatan utama perusahaan.

Biaya masih harus dibayar
Biaya ini berasal dari biaya-biaya yang dibebankan kepada perusahaan tetapi pembayarannya belum jatuh tempo. Biasanya biaya ini berupa biaya pemasaran atau biaya distribusi yang ditagih pada satu periode tertentu tetapi belum jatuh tempo.

Kewajiban Jangka Pendek lainnya
Yang termasuk dalam komponen ini adalah hutang-hutang perusahaan terhadap pihak ketiga yang jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan ke depan. Selain kewajiban jangka pendek, komponen lain yang juga menjadi salah satu bagian dari Kewajiban Lancar adalah kewajiban jangka panjang yang juga jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan ke depan.

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Kewajiban jangka panjang (bhs Inggris: long term liabilities) adalah utang-utang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Misalnya sisa utang jangka panjang dari bank setelah dikurangi bagian (angsuran) yang jatuh tempo dalam satu tahun.

B. Jenis-Jenis Kewajiban/ Utang Jangka Panjang
  1. Utang Obligasi
Obligasi adalah surat tanda bukti utang yang dikeluarkan oleh perusahaan kepada pemegangnya dengan imbalan bunga sejumlahtertentu. Dalam setiap obligasi tertera nilai nominal obligasi serta tingkat
bunga obligasi. Nilai nominal atau nilai pari adalah nilai yang menunjukkan jumlah yang harus dibayar perusahaan pada waktu obligasi jatuh tempo. Sedangkan tingkat bunga obligasi menunjukkan sejumlah prosentase tertentu yang harus dibayarkan secara periodik kepada pemegang obligasi.
Perusahaan menerbitkan obligasi biasanya disebabkan oleh kebutuhan dana dalam jumlah besar yang tidak bisa dipenuhi dari akumulasi laba ditahan maupun dari utang bank. Karena obligasi ini memiliki masa jatuh tempo yang lebih dari satu tahun (biasanya antara 5 sampai dengan 20 tahun), maka apabila perusahaan menerbitkan obligasi akan menimbulkan utang obligasi. Utang ini dikelompokkan ke dalam utang jangka panjang.

A. Jenis-jenis Obligasi

1. Obligasi dijamin dan obligasi tidak dijamin
Yang tergolong obligasi dijamin adalah : Obligasi hipotik yaitu obligasi yang penerbitannya dijamin dengan suatu jaminan tertentu misalnya real estate. Yang termasuk obligasi dijamin ini adalah Obligasi trust yang penerbitannya dijamin oleh saham atau obligasi perusahaan lain.
Sedangkan obligasi tidak dijamin adalah obligasi yang penerbitannya tidak dijamin dengan suatu jaminan. Obligasi ini sangat beresiko sehingga apabila perusahaan menerbitkan obligasi jenis ini akan memberikan tingkat bunga yang tinggi, dalam rangka untuk menarik minat calon investor.

2. Obligasi Berjangka, Obligasi Serial dan Obligasi Dapat Ditebus
Obligasi berjangka adalah obligasi yang memiliki jatuh tempo
dalam satu tanggal. Obligasi serial adalah obligasi yang memiliki jatuh
tempo secara serial atau berangsur. Obligasi dapat ditebus adalah
obligasi yang memberikan hak kepada penerbitnya untuk menebus dan
menarik obligasi tersebut sebelum jatuh temponya.

3. Obligasi Konvertibel
Obligasi konvertibel adalah suatu obligasi yang dapat dikonversi dengan surat berharga lain pada suatu waktu setelah penerbitannya. Biasanya obligasi jenis ini akan bisa dikonversikan ke dalam saham.

4. Obligasi Terdaftar dan Atas Unjuk
Obligasi terdaftar adalah obligasi yang diterbitkan atas nama pemilik. Obligasi atas unjuk adalah obligasi yang tidak tercantum nama pemiliknya dan dapat ditransfer dari satu pemilik ke pemilik lain cukup melalui penyerahan saja.

B. Akuntansi untuk Kewajiban Obligasi

Terdapat beberapa istilah yang harus dipahami ketika membahas
akuntansi untuk kewajiban obligasi. Istilah tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Nilai nominal obligasi yaitu nilai yang tercantum dalam setiap lembar obligasi. Nilai ini menunjukkan jumlah yang harus dilunasi perusahaan pada saat obligasi ini jatuh tempo. Nilai ini biasanya juga disebut dengan nilai pari (face value).
2. Tanggal Jatuh Tempo, yaitu tanggal yang menunjukkan waktu obligasi tersebut akan dilunasi oleh perusahaan.
3. Bunga Obligasi adalah bunga pertahun yang akan dibayar oleh perusahaan.
4. Tanggal bunga, yaitu tanggal yang menunjukkan kapan perusahaan akan membayar bunga. Biasanya perusahaan membayar bunga secara periodik dalam waktu satu tahun. Bunga juga bisa dibayarkan secara semesteran (yang berarti dibayar setiap 6 bulan sekali) atau triwulan (setiap tiga bulan sekali).

C. Jenis-jenis Penjualan Obligasi

Perusahaan menerbitkan obligasi dengan menetapkan nilai nominalnya untuk setiap lembar obligasinya. Ketika perusahaan menjual obligasi ini, maka nilai jual obligasi bisa berbeda dengan nilai nominalnya.
Harga jual bisa di atas nilai nominal, bisa juga dibawah nilai nominal. Bila obligasi dijual dengan harga jual dibawah nilai nominal, maka obligasi dijual dengan diskonto. Apabila obligasi dijual dengan harga jual diatas nilai nominal maka obligai dijual dengan premi. Perlakuan akuntansi untuk masing-masing jenis penjualan ini adalah sebagai berikut:

1) Penjualan Obligasi dengan diskonto
Penjualan obligasi dengan diskonto adalah pejualan obligasi oleh perusahaan dengan harga jual di bawah nilai nominalnya. Biasanya perusahaan menjual obligasi dengan harga dibawah nilai nominalnya disebabkan oleh karena perusahaan memberikan tingkat bunga obligasi di bawah tingkat bunga pasar, misalnya bunga bank.
Jika tingkat suku bunga obligasi lebih rendah dari pada suku bunga pasar, maka untuk menarik minat calon investor, perusahaan akan mengabil langkah ini. Bila terjadi penjualan obligasi dengan diskonto, maka akan terjadi selisih antara nilai jual dengan nilai nominal obligasi. Selisih ini disebut dengan diskonto utang obligasi.

2) Penjualan obligasi dengan Premi
Penjualan obligasi dengan premi adalah pejualan obligasi oleh perusahaan dengan harga jual di atas nilai nominalnya. Biasanya perusahaan menjual obligasi dengan harga diatas nilai nominalnya disebabkan oleh karena perusahaan memberikan tingkat bunga obligasi di atas tingkat bunga pasar, misalnya bunga bank. Selisih antara nilainominal dan nilai jual yang terjadi sebagai akibat penjualan obligasi dengan premi disebut dengan Premi Utang Obligasi.

3) Penjualan obligasi diantara tanggal bunga
Dalam kasus obligasi diterbitkan diantara tanggal bunga, maka pembeli obligasi akan membayar lebih dulu bunga (interest accrued) yang akan diterimanya pada tanggal pembayaran bunga periode berikutnya. Bunga yang harus dibayar adalah bunga dari pembayaran terakhir sampai dengan tanggal pembayaran bunga berikutnya.
D. Perlakuan Akuntansi untuk Premi dan Diskonto
Premi atau diskonto utang obligasi harus diamortisasi selama umur obligasi. Amortisadi premi atau diskonto obligasi ini diperlakukan sebagai beban bunga obligasi dan dilaporkan dalam laporan laba/Rugi. Premi atau diskonto utang obligasi yang belum diamortisasi akan dilaporkan di neraca sebagai penambah atau pengurang nilai pari/ nominal/ nilai jatuh tempo obligasi.
Amortisasi premi atau diskonto utang obligasi dihitung dengan menggunakan metode bunga efektif atau dengan menggunakan metode garis lurus. Berikut ini diberikan ilustrasi untuk masing-masing metode:
  •  Metode Bunga Efektif
Tingkat Bunga Efektif adalah bunga yang sebenarnya diterima oleh pemegang obligasi. Biasanya bunga efektif disebut juga dengan market rate atau effective yield, sementara bunga obligasi sendiri disebut
dengan stated rate.
  • Wesel Bayar Jangka Panjang
Wesel Bayar Jangka Panjang merupakan utang wesel yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu periode akuntansi. Perusahaan biasanya menerbitkan wesel bayar jangka panjang apabila membutuhkan dana dalam jumlah besar atau melakukan pembelian yang tidak bisa dibayar langsung tetapi melalui pembayaran angsuran.

Minggu, 15 April 2012

Aktiva Tetap Berwujud

Adalah aktiva – kativa yang berwujud yang sifatnya relatif permanaen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal isitlah realtif permanent menunjukkan sifat di mana aktiva yang bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama.
Aktiva tetap berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat mempunyai macam – macam bentuk seperti tanah, bangunan, mesin – mesin dapat alat – alat, kendaraan, mebel dan lain – lain. Dari macam – macam aktiva tetap berwujud di atas untuk tujuan akutansi dilakukan pengelompokan sebagai berikut :
  1. Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan, pertanian dan peternakan.
  2. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya bias diganti dengan aktiva yang sejenis
  3. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis
Perlakuan akuntansi terhadap pengeluaran – pengeluaran yang berhubungan dengan perolehan dan penggunaan aktiva tetap dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
  1. Pengeluran modal adalah pengeluran – pengeluran untuk memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akutansi pengeluaran – pengeluaran.
  2. Pengeluran pendapatan adalah pengeluran – pengeluran untuk memperoleh suatu manfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansi yang bersangkutan. Oleh karena itu pengeluaran – pengeluran seperti ini dicatat dalam rekening biaya
Perinsip Penilaian Aktiva Tetap Berwujud
Adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aktiva pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aktiva tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan.
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
Untuk menentukan besarnya harga perolehan suatu aktiva, berlaku prinsip yang menyatakan bahwa semua pengeluaran yang terjadi sejak pembelian sampai aktiva itu siap dipakai harus dikapitalisasi. Karena jenis aktiva itu macam – macam maka masing – masing jenis mempunyai masalah – masalah khusus yang akan dibicarakan berikut ini :
Tanah
Tanah yang dimiliki dan digunakan sebagai tempat berdirinya perusahaan dicatat dalam rekening tanah. Apabila tanah itu tidak digunakan dalam usaha perusahaan maka dicatat dalam rekening investasi jangka jangka panjang. Harga perolehan tanah terdiri dari berbagai elemen seperti :
  1. Harga beli
  2. Komisi pembelian
  3. Bea balik nama
  4. Biaya penelitian tanah
  5. Iuran – iuran (pajak – pajak) selama tanah belum dipakai
  6. Biaya merobohkan bangunan lama
  7. Biaya perataan tanah pembersihan dan pembagian
  8. Pajak – Pajak yang jadi beban pembelian pada waktu pembelian tanah
Bangunan
Gedung yang diperoleh dari pembelian, harga perolehannya harus dialokasikan pada tanah dan gedung. Biaya yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan gedung adalah :
  1. Harga beli
  2. Biaya Perbaikan sebelum gedung itu dipakai
  3. Komisi pembelian
  4. Bea balik nama
  5. Pajak – Pajak yang menjadi tanggungan pembeli pada waktu pembelian
Mesin dan alat – alat
Yang merupakan harga perolehan meisn dan alat – alat adalah
  1. Harga beli
  2. Pajak – pajak yang menjadi beban pembeli
  3. Biaya angkut
  4. Asuransi selama dalam perjalanan
  5. Biaya pemasangan
  6. Biaya – biaya yang dikeluarkan selama masa percobaan mesin
Alat – Alat Kerja
Alat – alat kerja yang dimiliki bias berupa alat – alat untuk mesin atau alat – alat tangan
Pattern dan dies atau Cetakan – Cetakan
Cetakan – cetakan yang dipakai untuk peroduksi dalam beberapa periode dicatat dalam rekening aktiva tetap dan didepresiasi selam umur ekonomisnya
Perabotan dan Alat – Alat Kantor
Pembelian atau pembuatan alat – alat harus dipisahkan – pisahkan untuk fungsi – fungsi produksi, penjulaan dan administrasi, sehingga depresiasinya dapat dibebankan pada maisng – masing fungsi tersebut.
Kendaraan
Seperti halnya perabot, maka kendaraan yang dimiliki juga harus dipisahkan untuk setiap fungsi yang berbeda
Tempat Barang yang Dapat Dikembalikan
Adalah barang – barang yang dipakai sebagai tempat dari produk yang dijual
Cara – Cara Perolehan Aktiva Tetap
Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing – masing cara perolehan akan mempengaruhi penentuan harga perolehan berikut ini akan dibahas tetang harga perolehan :
Pembelian Tunai
Aktiva tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku – buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan
Pembelian secara gabungan
Harga perolehan dari setiap aktiva yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar setiap aktiva yang bersangkutan
Perolehan Melalui Pertukaran
Ditukar dengan Surat – surat Berharga
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau Obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saha atau obligasi yang digunakan sebagai penukar
Ditukar dengan aktiva tetap yang lain
Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar – menukar atau sering disebut “tukar tambah”. Dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru ada dua jenis pertukaran yaitu :
  1. Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis
  2. Pertukaran aktiva tetap yang sejenis
Pembelian angsuran
Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga.
Diperoleh dari Hadiah atau Donasi
Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah atau donasi, pencatatannya bias dilakukan menyimpang dari prinsip harga perolehan
Aktiva yang Dibuat sendiri
Perusahaan mungkin membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan seperti gedung, alat – alat dan perabotan. Pembuatan aktiva ini biasanya dengan tujuan untuk mengisi kapasitas atau pegawai yang masih diam
Biaya – Biaya Selama Masa Penggunaan Aktiva
Aktiva tetap yang dimiliki dan digunakan dalam usaha perusahaan akan memerlukan pengeluaran – pengeluaran yang tujuannya adalah agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Pengeluaran – pengeluaran tersebut dapat dikelompokan menjadi :
Reparasi dan Pemeliharaan
Biaya reparasi dapat merupakan biaya yang jumlahnya kecil jika reparasinya bisa dan jumlahnya cukup besar jika reparasinya besar. Reparasi besar biasanya terjadi selah beberapa than, sehingga dapat dikatakan bahwa manfaat reparasi seperti ini akan dirasakan dalam beberapa periode. Oleh karena itu biaya reparasi besar dikapitalisasi dan pembebanannya sebagai biaya dilakukan dalam periode – periode yang menerima manfaat
Penggantian
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aktiva atau suatu bagian aktiva dengan unit yang baru yang tipenya sama.
Perbaikan
Adalah penggantian suatu aktiva dengan aktiva baru untuk memperoleh kegunaan yang lebih besar
Penambahan
Adalah memperbesar atau memperluas fasilitas suatu aktiva seperti penambahan ruang dalam bangunan ruang parker dan lain – lain
Penyusunan Kembali aktiva tetap
Biaya – biaya yang dikeluarkan dalam penyusunan kebali aktiva atau perubahan route produksi atau untuk mengurangi biaya produksi, jika jumlahnya cukup berarti dan manfaat penyusunan kembali itu akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi maka harus di kapitalisasi
Memberhentian Aktiva
Aktiva tetap bisa dihentikan pemakaiannya dengan cara dijual, ditukarkan, maupun karena rusak. Pada waktu aktiva tetap dihentikan dari pemakian maka semua rekening yang berhubungan dengan aktiva tersebut dihapuskan.
Asuransi Kebakaran
Perusaahan biasanya mengasuransikan harta benda terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena kebakaran. Perjanjian asuransi ini dinyatakan dalam polis. Perusahan asuransi akan mengganti kerugian dalam hal adanya kebakaran, maksimum sebesar jumlah pertanggungan yang dinyatakan dalam polis
Asuransi Bersama
Syarat asuransi bersama adalah syarat menyatakan bahwa apabila harta benda diasuransikan (dipertanggung jawabkan) dengan jumlah yanglebih rendah dari pada suatu persentase tertentu dari pasar benda tersebut pada saat terjadinya kebakaran, maka perusahan yang mempertanggungkan akan memikul kerugian karena kebakaran sebanding dengan selisih jumlah pertanggungan dengan persentase tertentu dari harga pasar harta tersebut
Jumlah kerugian yang akan diganti oleh perusahaan asuransi adalah yang paling rendah dari jumlah berikut :
  1. jumlah yang dibebankan kepada perusahaan asuransi yang dihitung dengan cara asuransi bersama
  2. jumlah pertanggungan dalam polis
  3. jumlah kerugian yang sebenarnya
Polis Gabungan
Apabila perusahaan mengasuransikan beberapa aktiva dalam satu polis, maka polis itu akan menunjukkan syarat alokasi yang dasarnya adalah harga pasar aktiva – aktiva tersebut pada saat terjadinya kebakaran
Pencatatan Asuransi Kebakaran
Apabila terjadi kebakaran atas harta yang diasuransikan maka langkah – langkah yang dilakukan untuk mengadakan pencatatan akuntansinya adalah sebagai berikut :
  1. Menyusun kembali catatan – catatan yang terbakar
  2. Menyesuaikan buku – buku agar dapat menunjukkan keadaan yang sebenarnya pada saat kejadiannya kebakaran
  3. Menentukan nilai buku aktiva yang terbakar
  4. Membebankan nilai buku aktiva yang terbakar dan biaya – biaya yant timbul pada saat kebakaran, ke rekening kerugian kebakaran
  5. Menetukan jumlah yang diterima dari perusahaan asuransi
  6. Rekening kerugian kebakaran dikredit dengan jumlah ini dan jumlah yang diterima dari penjualan aktiva yang terbakar
  7. Menutup saldo rekening kerugian ke rekening laba rugi. Saldo ini menunjukkan rugi atau laba dari kebakaran